Selasa, 10 Desember 2013






Jardin de la sultana cermin
taman surga islam

 

Islam telah berhasil memberikan kontribusi dan pengaruh besar terhadap berbagai disiplin ilmu, tanpa terkecuali dalm hal arsitektur lansekap. Taman Islam cukup menjamur di seluruh dunia dan merupakan salah satu lansekap terindah di dunia. Desain taman islam berasal dari Arab kemudian menyebar ke berbagai Negara seperti Persia, Spanyol dan India. Meskipun arsitektur taman islam muncul bersamaan dengan bangkitnya taman di eropa , namun arsitektur taman islam mampu menambahkan cirri khas tersendiri yang justru mempengaruhi gaya taman di Eropa.
Kenyataan bahwa kemampuan konsep taman yang dipengaruhi peradaban Islam ini, diakui oleh John Oldham, seorang pakar sejarah arsitektur lansekap dalam bukunya Gardens in Time, yang menyatakan bahwa sejak ekspansi Islam keluar di Saudi Arabia pada abad ke-7 ke tepi kawasan Mediterania sampai Spanyol, lalu meluas ke kawasan Eropa Timur (Yugoslavia), memutar searah jarum jam ke tepian Perancis sekitar abad ke-15, Islam telah memberi warna kuat pada perkembangan taman Renaissance Italia yang selama ini dianggap sebagai masterpiece karya pertamanan Eropa.
Dengan demikian, teori yang selama ini dirujuk Barat, bahwa gaya dan teknik taman Renaissance Italia sebagai hasil pemikiran dan keahlian orang Eropa, menjadi terbantahkan, setidaknya dalam cakupan makro atau dalam pengertian desain menyeluruh.
Di Spanyol, konsep taman banyak dipengaruhi peradaban Islam yang berasal dari Timur Tengah. Konsep taman Islam dari Timur Tengah ini dikembangkan oleh bangsa Moor di Afrika Utara dan bahkan diperkenalkan di Spanyol pada abad ke XVI, dimana taman yang bertemakan Taman Firdaus dipersatukan dengan atrium yang berasal dari Romawi, menimbulkan suatu gaya baru dalam seni taman yang disebut “Spanish Garden” atau taman gaya Spanyol. Bentuk ini dapat disaksikan dalam pesona keindahan Jardin de la Sultana Alhambra, Granada. Konsep taman gaya Spanyol ini mempunyai kesamaan karakteristik dengan taman-taman istana jaman Persia terutama dalam konsepsi arsitekturnya dalam penggunaan unsur air. Kesamaan dalam keterbukaan paviliun yang dimaksudkan untuk memasukan udara bebas.
Demikian pula dalam penggunaan air yang mempunyai nilai simbolis serta tujuan untuk pendinginan pola Persia merupakan salah satu contoh yang sangat dikenal dalam dunia pertamanan Islam, khususnya dalam gaya memperlakukan pelataran dalam (court-yard), atau patio, dalam kerangka seni spatial. Taman-taman Persia, merupakan upaya penerjemahan konsep dari kata taman surga atau paradise seperti yang berulang-ulang dijanjikan dalam Al Quran.
Subhanallah, ternyata Generalife Jardin de la Sultana terinspirasi dari untaian ayat-ayat suci Al-quran yang mendeskripsi tentang keindahan surga sebagai wujud penghargaan bagi umat-Nya yang beriman di hari Akhir. Semoga kita termasuk golongan yang layak ditempatkan di Surga Firdaus-Nya..Aamiin
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.”
(Al-Baqarah:25)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar