Kamis, 24 Juli 2014

Tips Periksa Kelayakan Mobil Sebelum Mudik

Tips Periksa Kelayakan Mobil Sebelum MudikHari Raya Idul Fitri kurang lebih tinggal tujuh hari lagi. Tentunya adalah yang sangat mengembirakan bila anda yang sedang berada dikampung orang dan ingin mudik lebaran dan bertemu keluarga dikampung bagi anda yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebaiknya anda periksa dahulu kelayakan kendaraan pribadai anda sebelum mudik, agar sepanjang perjalanan tidak mengalami masalah terutama pada mobil yang dikendarai.
Jusri Pulubuhu, praktisi safety driving dari JDDC, mengungkapkan bahwa tingkat kecelakaan di jalan raya saat mudik menunjukkan tren meningkat. “Peningkatan ini harus dihentikan karena ini berurusan dengan keselamatan orang. Segala hal yang berkaitan dengan keselamatan orang harus mendapatkan perhatian serius,”
Sebagai catatan, tahun 2012 terjadi 5.232 kecelakaan selama mudik. Sebanyak 984 orang meninggal dan 1.505 orang luka berat. Angka tersebut naik 11 persen jika dibandingkan tahun 2011.
Untuk mencegahnya, Jusri memberikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakoni pemilik mobil yang akan mudik, sebagai berikut:
1. Lakukan pre-trip inspection atau memeriksa kelayakan kendaraan yang meliputi: pemeriksaan belts, exhaust (sistem pembuangan) dan pelat kopling.
2. Periksa kondisi pelumas, disarankan untuk menggantinya sebelum mudik.
3. Periksa sistem pendingin udara (AC) dan sistem pendingin mesin (coolant). Siapkan 1 galon coolant untuk cadangan.
4. Periksa sistem kelistrikan (kabel-kabel) di ruang mesin dan sekitarnya. Termasuk juga cek kondisi lampu, sekring (fuse) dan siapkan cadangannya.
5. Periksa dan siapkan peralatan pendukung ( tool kits).
6. Gunakan setir standar. Hindari penggunaan aksesoris setir model forklift karena bisa membahayakan jari jika terjadi kecelakaan.
7. Periksa ban dan tekanan angin ban. Mengganti ban sebelum  mudik sangat dianjurkan. Gunakan ban standar yang sesuai dengan spesifikasi mobil. Perhatikan juga spesifikasi ban agar Anda mendapatkan ban berkualitas baik.

Sabtu, 19 Juli 2014

Hikmah dan Rahasia Lailatul Qadar

nu.or.id - Inilah salah satu momentum yang dirahasiakan Allah swt dari makhluk-Nya. Karena malam ini begitu istimewa, sungguh beruntung mereka yang pada malam ini sedang berada dalam kondisi suci-bersih dari dosa, lebih-lebih jika dalam keadaan beribadah dan berserah diri kepada-Nya. Karena pada malam inilah Allah swt menurunkan al-Qur’an dari Luah Mahfudz ke Baitul Izzah, sebuah ruang yang berada di antara lauh mahfudh dan langit dunia.
Di sanalah Allah swt menempatkan al-Qur’an sebelum diturunkan secara berangsur oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah saw di malam Nuzulul Qur’an.

Oleh karena itu, menjadi mafhum apabila malam nuzulul qur’an adalah tanggal 17 Ramadhan, yaitu malam penerimaan al-Qur’an untuk pertama kali oleh Rasulullah saw dari Malaikat Jibril. Sedangkan malam Lailatul Qadar hanya Allah yang mengetahuinya.

Begitulah Allah swt mengistimewakan momentum penurunan al-Quran ke Baitul Izzah hingga menilainya seribu kali lipat bulan kebaikan dan mengabadikannya dalam surat al-Qadar yang berati kemuliaan.



إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْر سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ .

Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemulian. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikan dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

Sebuah hadits menerangkan latar belakang momentum ini bahwa suatu ketika Rasulullah saw sedang merenungkan tentang umur-umur umat beliau yang tidak panjang seperti umurnya umat-umat nabi lainnya. Hal itu berarti jumlah amal ibadah umat Rasulullah tidak sebanyak umat lain yang memiliki umur yang panjang. Begitu sayangnya Rasulullah saw kepada umatnya sehingga hal ini mengkhawatirkannya. Kemudian Allah berikanlah malam laylatul qadar yang nilainya sama dengan nilai seribu bulan. Sehingga beribadah di dalamnya sama dengan beribadah selama seribu bulan.

عن مالك رضي الله عنه انه سمع من يثق به من اهل العلم يقول: ان رسول الله صلى الله عليه وسلم ارى اعمار الناس قبله او ماشاء الله من ذلك فكانه تقاصر اعمار امته ان يبلغوا من العمل مثل الذى بلغ غيرهم فاعطاه الله ليلة القدر من الف شهر

Dari Imam Malik ra. bahwasannya beliau mendengar dari ulama menjelaskan, bahwasannya Rasulullah saw. merenungkan umur-umur umat manusia sebelumnya (mencapai ratusan tahun) dibandingkan umur para umatnya yang lebih pendek. Beliau khawatir apakah ibadah umatnya dapat menyamai ibadah umat nabi dahulu. Akhirnya Allah memberikan Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. (red. Ulil H)

99 asmaul husna dan artinya





99 Asmaul husna dan artinya

1. (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah

2. (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang

3. (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Merajai

4. (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci

5. (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat

6. (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan

7. (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Memelihara / Mengawasi

8. (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa / Ynag Dapat Mengalahkan

9. (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Perkasa / Menundukkan Segalanya

10. (Al Mutakabbir) Artinya Yang Mempunyai kebesaran.

11. (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta

12. (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan / Melepaskan

13. (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk

14. (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun

15. (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Memaksa

16. (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah / Pengkarunia

17. (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki

18. (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka

19. (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui

20. (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang / Menyempitkan Rezeki

21. (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat / Melapangkan Rizki

22. (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Merendahkan Derajat

23. (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi / Meninggikan Derajat

24. (Al Mu’izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan

25. (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina

26. (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar

27. (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat

28. (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili / Menetapkan Hukum

29. (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil

30. (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut/Halus

31. (Al Khabir) Artinya Yang Maha Waspada

32. (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar

33. (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung

34. (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun

35. (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur / Berterima Kasih

36. (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi

37. (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar

38. (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara

39. (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga / Memberikan Makan

40. (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung

41. (Al Jalil) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran

42. (Al Karim) Artinya Yang Maha Mulia

43. (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada / Mengawasi

44. (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul

45. (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas

46. (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana

47. (Al Wadud) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang

48. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

49. (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula

50. (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan

51. (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar

52. (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentabir / Mengurusi

53. (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat

54. (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh / Kokoh

55. (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi

56. (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji

57. (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung

58. (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal / Memulai

59. (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembalikan

60. (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan

61. (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan

62. (Al Hayyu) Artinya Yang Maha Hidup

63. (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri

64. (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu

65. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

66. (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa

67. (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal

68. (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan

69. (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya

70. (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa

71. (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Mendahului

72. (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Mengakhiri / Penangguh

73. (Al Awwal) Artinya Yang Pertama

74. (Al Akhir) Artinya Yang Akhir

75. (Az Zahir) Artinya Yang Zahir

76. (Al Batin) Artinya Yang Batin / Tak Kelihatan Dzatnya

77. (Al Wali) Artinya Yang Memerintah / Menguasai

78. (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia

79. (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan / Kebaikan

80. (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat

81. (Al Muntaqim) Artinya Yang Maha Memberi Hukuman / Siksaan

82. (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun

83. (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang

84. (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal / Memiliki Kerajaan

85. (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan

86. (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Adil

87. (Al Jami) Artinya Yang Maha Mengumpulkan

88. (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya

89. (Al Mughni) Artinya Yang Maha Memberi Kekayaan

90. (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah / Mempertahankan

91. (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat / Bahaya

92. (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat

93. (Al Nur) Artinya Memberi Cahaya

94. (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk

95. (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya

96. (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal

97. (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi

98. (Ar Rasyid) Artinya Yang Maha Pandai

99. (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar

Biodata Ringkas Rasulullah Sayyidina Muhammad saw

14 Januari 2014 pukul 5:22
Nama: Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Tanggal lahir: Subuh Senin, 12 Rabiul awal / 20 April 571M (dikenali sebagai tahun gajah; peristiwa tentera bergajah Abrahah yang menyerang kota Ka’abah)
Tempat lahir: Di rumah Abu Talib, Makkah Al-Mukarramah
Nama bapak: ‘Abdullah bin ‘Abdul Muttalib bin Hashim
Nama ibu: Aminah binti Wahab bin ‘Abdul Manaf
Pengasuh pertama: Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapa Rasulullah SAW)
Ibu susu pertama: Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab)
Ibu susu kedua: Halimah binti Abu Zuaib As-Sa’diah (lebih dikenali Halimah As-Sa’diah. Suaminya bernama Abu Kabsyah)

PERISTIWA YANG PERNAH DIALAMI NABI SAW:
USIA 5 TAHUN
Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan bagian syaitan yang wujud di dalamnya.

USIA 6 TAHUN
. Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa’ (sebuah kampung yang terletak di antara Mekah dan Madinah)
· Baginda dipelihara oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah SAW) dan dibiayai oleh datuknya ‘Abdul Muttalib.

USIA 8 TAHUN
· Datuknya, ‘Abdul Muttalib pula meninggal dunia.
· Baginda dipelihara pula oleh bapak saudaranya, Abu Talib.

USIA 9 TAHUN
. (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun). · Bersama bapak saudaranya, Abu Talib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan.
· Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendita Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.

USIA 20 TAHUN
· Terlibat dalam peperangan Fijar. Ibnu Hisyam di dalam kitab ‘Sirah’, jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperanan mengumpulkan anak-anak panah saja.
· Menyaksikan ‘ perjanjian Al-Fudhul’; perjanjian damai untuk memberi pertolongan kepada orang yang dizalimi di Mekah.

USIA 25 TAHUN
· Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah.
· Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah.
· Baginda SAW bersama-sama Abu Talib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu.
· Mas kawin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.

USIA 35 TAHUN
· Banjir besar melanda Mekah dan meruntuhkan dinding Ka’abah.
· Pembinaan semula Ka’abah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Mekah. · Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan ‘Hajarul-Aswad’ ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan batu tersebut.

USIA 40 TAHUN
Menerima wahyu di gua Hira’ sebagai perlantikan menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman.

USIA 53 TAHUN
· Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq.
· Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal/ 24 September 622M.

USIA 63 TAHUN
Kewafatan Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11H/ 8 Jun 632M.

ISTERI-ISTERI RASULULLAH SAW.
  • Khadijah Binti Khuwailid
  • Saudah Binti Zam’ah
  • ‘Aisyah Binti Abu Bakar (putri Sayyidina Abu Bakar)
  • Hafsah binti ‘Umar (putri Sayyidina ‘Umar bin Al-Khattab)
  • Ummi Habibah Binti Abu Sufyan
  • Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah)
  • Zainab Binti Jahsy
  • Maimunah Binti Harith
  • Shafiyah Binti Huyai bin Akhtab
  • Zainab Binti Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’; Ibu Orang Miskin)

ANAK-ANAK RASULULLAH SAW
1. Qasim
2. Abdullah
3. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra’

Sumber: Badan Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar